Warga Mendenrejo Hadang Armada Alat Berat Proyek Sumur Migas, Tuntut Prioritas Tenaga Kerja Lokal
BLORA – Ratusan warga Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, melakukan penghadangan terhadap armada alat berat milik PT. PDSI pada Selasa malam, 9 September 2025. Aksi yang melibatkan sekitar 100 warga ini terjadi di Jalan Menden-Medalem, tepatnya di Dukuh Menden, saat armada tersebut akan menuju lokasi sumur migas DRJ-001 (Sumur Darajingga).
Menurut laporan dari Plh Kapolsek Kradenan, Iptu Midiyono, S.H., aksi penghadangan ini dipicu oleh kekecewaan warga yang merasa tidak ada sosialisasi dan pemberitahuan mengenai kegiatan moving alat berat tersebut. Warga juga menuntut agar masyarakat lokal Desa Mendenrejo diprioritaskan untuk bekerja di proyek pengeboran yang merupakan proyek strategis nasional.
”Warga lokal tidak menghalangi proyek negara, namun mereka tidak terima karena tidak ada sosialisasi. Warga ingin diutamakan untuk bekerja, tidak hanya menjadi penonton,” ujar Iptu Midiyono.
Sebagai respons cepat, pihak kepolisian segera melakukan mediasi di sebuah warung dekat lokasi kejadian. Perwakilan warga, Sdr. Wahyu, menyampaikan aspirasi agar sebelum ada kegiatan, PT. PDSI harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu untuk menghindari miskomunikasi. Ia juga menyoroti adanya pekerja luar desa yang sudah terlibat, sementara warga lokal belum mendapatkan kesempatan.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan dari PT. ESS, Bapak Ervan, yang merupakan penanggung jawab di lokasi, menjelaskan bahwa sosialisasi sebenarnya telah dilakukan dua kali sebelumnya. Namun, ia mengakui bahwa kegiatan moving armada alat berat adalah wewenang dari PT. PDSI.
”Saya selaku penanggung jawab PT. ESS akan menjembatani dengan mengagendakan kegiatan sosialisasi terbatas pada hari Kamis atau Jumat, 11 atau 12 September 2025, antara warga Desa Mendenrejo dan PT. PDSI,” jelas Bapak Ervan.
Ia menambahkan, pihak proyek nantinya akan membutuhkan sekitar 20 karyawan lulusan SMA saat tahap pengeboran (drilling) dimulai.
Mediasi yang turut dihadiri oleh Kepala Desa Mendenrejo ini berhasil mencapai kesepakatan.
Pukul 00.00 WIB, mediasi selesai dan perwakilan dari semua pihak meninggalkan lokasi. Situasi di lokasi terpantau aman dan kondusif. Warga akhirnya membubarkan diri setelah mendapatkan jaminan akan adanya sosialisasi lebih lanjut mengenai kesempatan kerja.