BeritaBhabinkamtibmasPatroliPolda Jateng

Menjaga Kearifan Lokal Daerah, Bhabinkamtibmas Polres Blora Sambatan Di Kampung Samin Blora

Polres Blora – Polda Jateng – Nguru-uri budaya dengan istilah tradisi Sambatan adalah kegiatan gotong royong yang sering dilakukan di daerah-daerah pedesaan yang ada di berbagai wilayah di Jawa Tengah. Sambatan sering dilaksanakan ketika ada warga yang akan membangun atau merenovasi rumah.

Sambatan biasanya diikuti oleh seluruh warga yang berada dalam suatu area atau lingkungan tertentu. Biasanya orang yang diminta ikut sambatan adalah orang-orang yang masih dalam lingkup satu RT atau mungkin satu Dusun.

Adat atau kearifan lokal sambatan tersebut juga masih terjaga keberadaannya, salah satunya di kawasan kampung Samin dukuh Blimbing desa Sambongrejo kecamatan Sambong Kabupaten Blora.

Nampak, Bhabinkamtibmas Desa Sambongrejo Polsek Sambong Polres Blora Aipda Suliswanto ikut membantu warga melaksanakan sambatan.

“Sebelum mulai membangun atau merenovasi rumah biasanya diawali dengan selametan atau makan bersama terlebih dahulu dan setiap orang yang mengikuti sambatan tidak mendapatkan bayaran,” kata Bhabinkamtibmas, Minggu, (10/12/2023).

Lebih lanjut disampaikan Aipda Suliswanto, manfaat dari kegiatan sambatan adalah meningkatkan kekeluargaan dan rasa solidaritas antara sesama warga.

“Diera jaman sekarang kegiatan sambatan hampir punah. Makanya dengan gotong royong ini kita lestarikan supaya saling membantu agar lebih meringan beban,”katanya.

Menurut Suliswanto, masyarakat dengan ikhlas memberikan tenaga membantu tetangga saat mendirikan atau merenovasi rumah tanpa dibayar. Imbal balik adalah adanya perlakuan yang sama dari semua warga, sehingga ketika suatu ketika tetangga yang lain akan membangun rumah juga akan dibantu oleh semua warga di lingkungan tersebut,” terangnya.

Tradisi sambatan sendiri merupakan budaya asli Indonesia, budaya gotong royong yang dari hari ke hari semakin terlupakan dan tertinggalkan. Apalagi bila dibandingkan dengan kehidupan warga masyarakat yang tinggal di perkotaan, budaya gotong royong sudah sangat jarang kita lihat.

“Warga dihimbau tidak meninggalkan tradisi sambatan atau gotong-royong guna kerukunan antar warga selalu terjalin,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *